Pemanfaatan Mulsa Perak Hitam Putih (MPHP) pada budidaya tanaman cabai merah besar lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan tidak menggunakan MPHP. Keuntungan yang dirasakan selain peningkatan produksi pertanaman juga dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Sifat fisik dan kimia tanah yang perlahan membaik maka akan berpengaruh juga pada biaya yang dikeluarkan pada masa tanam berikutnya. Petani tradisional pada dasarnya enggan menggunakan MPHP karena belum memahami manfaat dari pemulsaan dan dilihat dari modal awal yang dikeluarkan untuk pembelian MPHP yang cukup besar, tetapi bila dilihat lebih lanjut budidaya cabai merah besar lebih menguntungkan bila menggunakan MPHP. Penggunaan MPHP dalam budidaya cabai merah besar selain dapat merubah sifat fisik dan kimia tanah juga bisa menekan biaya tenaga kerja penyiangan, pemupukan, penyiraman dan pengendalian hama penyakit.
Penyiangan yang dilaksanakan pada budidaya cabai merah sistem MPHP hanya pada bagain area yang tidak tertutupi MPHP seperti parit-parit dan sedikit pada lubang tanam, berbeda dengan budidaya tanaman cabai tidak menggunakan MPHP penyiangan dilakukan diseluruh bagian bedengan serta dapat mengakibatkan kerusakan akar akibat dari kurang hati-hati pada saat menyiang bagian yang dekat perakaran tanaman. Pemupukan atau penyediaan unsur hara pada budidaya tanaman cabai merah besar dengan sistem MPHP lebih tersedia untuk tanaman, pemberian pupuk akan lebih sedikit karena persaingan tanaman dengan gulma bisa dikurangi serta berkurangnya penguapan pupuk akibat penyinaran matahari karena terhalang oleh warna hitam mulsa, jadi unsur hara akan tetap tersedia. Penggunaan MPHP pada budidaya cabai merah besar bisa menjaga kelembaban dan suhu tanah, sehingga intensitas penyiraman lebih sedikit dimana kebutuhan air akan tetap terjaga pada tanah. Hama penyakit tanaman bisa lebih terkendali karena warna perak pada mulsa bisa memantulkan cahaya yang bisa menekan pertumbuhan hama aphid, penyakit tanaman sering muncul akibat dari kelembaban yang tidak stabil tetapi dengan menggunakan mulsa kelembaban tanah bisa lebih stabil jadi perkembangan penyakit tanaman bisa lebih terkendali.
Mulsa yang telah dipakai pada satu musim tanam dapat dipergunakan lagi 1 sampai 2 kali pembudidayaan dan tidak perlu lagi adanya pengolahan lahan (tanpa olah tanah) selanjutnya. Setelah musim tanaman pertama selesai musim tanam selanjutnya dapat langsung dilaksanakan tanpa perlu adanya penanganan yang sering dilakukan pada saat pertama proses budidaya. Modal yang biasanya dikeluarkan untuk pengolahan tanah diawal tanam bisa dihilangkan.
Menurut Prajnanta (2004), dari hasil Analisis Usaha Tani (AUT) budidaya tanaman cabai merah besar dengan sistem MPHP dan tanpa MPHP penerimaan diperoleh hasil bahwa penerimaan jauh lebih besar dari biaya pengeluaran (investasi). Hasil Analisis usaha tani yang diperoleh dari lapangan menunjukan hal yang sama, seperti terlihat pada Tabel 9. dan Tabel 10. Budidaya tanaman cabai merah besar dengan sistem MPHP membutuhkan biaya total Rp. 61.342.600 dengan hasil produksi Rp. 133.000.000 dan diperoleh keuntungan Rp. 71.657.400 sedangkan untuk budidaya tanaman cabai merah besar tanpa MPHP membutuhkan biaya total Rp. 54.467.600 dengan hasil produksi Rp. 93.100.000 dan diperoleh keuntungan Rp. 38.632.400.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar